Benarkah Minum Kopi Bisa Bikin Gairah Seksual Meningkat? Cek Faktanya di Sini!

JAKARTA - Kopi tak hanya dipercaya sebagai salah satu minuman yang bisa bikin mata ‘melek’. Pasalnya, banyak yang juga meyakini bahwa mengonsumsi secangkir kopi mampu meningkatkan gairah seksual. Benarkah demikian?

Melansir laman Verywellhealth, mengonsumsi kopi sebelum berhubungan seks tak hanya bermanfaat untuk membangunkan otak. Beberapa penelitian menunjukkan, pria yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari memiliki peluang lebih rendah terkena disfungsi ereksi. Hal ini karena adanya kandungan kafein kopi yang dapat merangsang aliran darah ke penis.

Lalu, bagaimana kopi mempengaruhi kinerja seksual dan kesehatan reproduksi?



Selain menambah energi tubuh, minum kopi juga terbukti bisa membuat seks lebih baik dalam berbagai cara. Pasalnya, kopi kaya akan antioksidan yang dapat melindungi pembuluh darah, membantu sirkulasi, dan mungkin meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membantu pria mendapatkan serta mempertahankan ereksi.

Pria yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari mungkin lebih mudah mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa pria yang mengonsumsi antara 85-170 miligram kafein per hari memiliki kemungkinan 42% lebih kecil untuk mengalami disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan aktivitas seksual.

Mereka yang mengonsumsi antara 171-303 miligram kafein sehari memiliki kemungkinan 39% lebih kecil untuk mengalami disfungsi ereksi dibandingkan yang tidak mengonsumsi kafein. Hal ini mungkin disebabkan oleh kafein yang merelaksasi arteri dan otot polos di penis, sehingga memungkinkan lebih banyak aliran darah serta meningkatkan fungsi ereksi.

Hal ini juga bisa disebabkan karena asupan kafein mampu meningkatkan kadar testosteron. Seperti diketahui, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan disfungsi ereksi.



Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pria yang rutin mengonsumsi kopi berkafein memiliki kadar testosteron lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.